Migrain

Migrain adalah nyeri kepala berdenyut yang kerapkali disertai mual dan berasa ingin muntah. Penderita biasanya sensitif terhadap cahaya, suara, bahkan bau-bauan. Sakit kepala ini paling sering hanya mengenai satu sisi kepala saja, kadang-kadang berpindah ke sisi sebelahnya, tetapi dapat mengenai kedua sisi kepala sekaligus. Istilah migrain pertama kali disebutkan dalam tulisan kesehatan medis Mesir kuno sekitar 1500 hingga 3000 sebelum masehi. Dan sepanjang beberapa abad, migrain tetap menjadi salah satu gangguan kesehatan yang paling umum dijumpai namun paling sedikit dipahami.

Migrain disebabkan oleh ketidak normalan kimia otak. Migrian tidak disebabkan oleh gangguan kejiwaan, bukan gejala hypochondria (penyakit sedih tanpa sebab) dan bukan juga akibat kesalahan penderita. Migrain merupakan penyakit neurologis kronis yang sudah ada sejak lahir dan pada sebagian besar kasus diturunkan dari salah satu atau kedua orangtua. Migrain kadang kala agak sulit dibedakan dengan sakit kepala jenis lain. Sakit kepala akibat gangguan pada sinus atau akibat ketegangan otot leher mempunyai gejala yang hampir sama dengan gejala migrain. Migrain dapat timbul bersama penyakit lain misalnya asma dan depresi. Penyakit yang sangat berat, misalnya tumor atau infeksi, dapat juga menimbulkan gejala yang mirip migrain. Namun kejadian ini sangat jarang.

Hampir semua penderita migrain mempunyai gejala yang berbeda. Karena itu, sangat sulit membandingkan migrain satu orang dengan migrain orang lain. Dan pemicu migrain kemungkinan besar berbeda setiap orang. Migrain sendiri terbagi dalam empat golongan, yaitu:
  1. Migrain Biasa. Sebagian besar penderita migrain umumnya menderita migrain golongan ini, dengan gejala seperti nyeri berdenyut di salah satu sisi kepala dengan intensitas sedang hingga berat. Bila sudah parah, penderita tidak dapat beraktivitas karena selalu merasa mual, muntah, sensitif terhadap cahaya, suara dan bau. Sakitnya akan hilang sendiri dalam waktu 4 hingga 72 jam.
  2. Migrain Klasik. Migrain golongan ini umumnya didahului dengan gejala yang dinamakan aura, yaitu gangguan penglihatan seperti melihat garis bergelombang, cahaya terang, bintik gelap atau tidak dapat melihat benda dengan jelas.
  3. Migrain Haid. Migrain ini umumnya timbul beberapa hari sebelum, selama atau sesudah haid. Penderita akan tahu bahwa migrain yang ia rasakan, berhubungan dengan siklus haidnya. Rasa sakit yang dirasakan, bisa seperti migrain biasa atau klasik.
  4. Migrain Komplikasi. Migrain golongan ini kerap disertai gangguan sistim saraf, seperti mati rasa pada kulit dan geli, kesulitan berbicara atau mengerti pembicaraan, ketidak mampuan menggerakkan lengan atau kaki. Gejala syaraf ini dapat tetap bertahan meski migrainnya telah sembuh.
Gejala migrain juga dapat di kurangi dengan makan makanan dan minum minuman yang dapat memperlambat pelepasan energi, seperti:
  1. Air putih. Dehidrasi dapat menyebabkan sakit kepala, karena volume darah berkurang dan mempengaruhi irama aliran darah. Pertahankan cairan tubuh dengan minum setidaknya dua setengah liter air sehari.
  2. Bubur gandum. Makanan ini melepaskan energi dengan lambat, sehingga membantu mempertahankan kadar gula darah lebih stabil.
  3. Kacang-kacangan. Seperti halnya bubur, kacang-kacangan juga melepas energi dengan lambat.
  4. Jahe. Jahe mampu mengurangi rasa tidak enak di perut (mual) yang biasanya datang bersama sakit kepala. Minuman atau biskuit jahe, dapat dikonsumsi sebagai makanan tambahan.
  5. Makanan rendah lemak. Kontrol lemak darah dengan makanan rendah lemak, karena sangat berkaitan dengan migrain. Kurangi gorengan, saus dan makanan berlemak jenuh. Penuhi kebutuhan protein dari ikan atau daging unggas.
Migrain tidak mudah di sembuhkan seketika, tapi migrain dapat di kurangi rasa sakitnya. Berikut ada beberapa tips untuk mengurangi sakit yang di rasakan akibat migrain, antara lain:
  1. Beristirahat. Karena peka terhadap cahaya, disarankan untuk beristirahat di tempat yang gelap dan tenang. Jauhi sumber-sumber keramaian dan tempat bercahaya terang. Tenangkan diri dan cobalah untuk tidur.
  2. Hangatkan bagian belakan leher. Istirahatkan tulang leher, karena leher adalah salah satu bagian tubuh yang bekerja keras menopang kepala. Kelelahan pada leher dapat memicu rasa sakit kepala. Saat istirahat, coba hangatkan leher atau beri sedikit pijatan lembut.
  3. Kompres kepala dengan es atau air dingin. Kompres bagian yang sakit dengan es atau air dingin, untuk membantu menyempitkan pembuluh darah.
  4. Minum obat pereda sakit. Ada banyak obat pereda sakit berupa analgesik, antipiretik dan aspirin. Tapi jangan sembarang minum obat, mintalah obat yang telah dianjurkan oleh dokter Anda.
  5. Jauhi faktor-faktor yang dapat memicu datangnya migrain. Seperti tidur berlebihan atau kurang tidur, stress atau tekanan emosi, bau yang sangat menyengat atau asap rokok, konsumsi makanan tertentu, sinar yang sangat terang atau pantulan sinar matahari.

Sumber: Dari berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar