Merawat Penis

Penis dalam pengartiannya dapat di sebut "ekor", akar katanya sama dengan phallus, yang memiliki arti alat kelamin jantan. Penis merupakan organ eksternal, karena berada di luar ruang tubuh. Pemakaian istilah "penis" praktis selalu dalam konteks biologi atau kedokteran. Istilah falus atau phallus dipakai dalam konteks budaya, khususnya mengenai penggambaran penis yang menegang atau ereksi. Lingga (lingam) adalah salah satu penggambaran falus. Dalam literatur keagamaan (islam), kata zakar lebih sering dipakai. Karena dalam banyak masyarakat organ ini dianggap tabu untuk dibicarakan secara terbuka, berbagai eufemisme dipakai untuk menyatakannya, seperti "burung", "pisang", dick, atau cock (bahasa Inggris).

Fungsi penis secara biologi adalah sebagai alat pembuangan (organ ekskresi) sisa metabolisme berwujud cairan (urinasi) dan sebagai alat bantu reproduksi. Penis manusia adalah bagian dari sistem reproduksi laki-laki (jantan) sekaligus bagian dari sistem ekskresi. Selain penis, organ reproduksi laki-laki mencakup pula epididimis (pelir) yang terlindung dalam scrotum (kantung pelir atau buah zakar) ditambah beberapa kelenjar dan saluran. Penis manusia tersusun dari dua bagian utama, yaitu pangkal/akar (radix) dan tubuh (corpus). Pangkal penis terletak di dalam badan, terdiri dari gelembung penis (bulbus penis) dan sepasang crus penis di kedua sisinya. Permukaan kulit yang melindungi pangkal penis biasanya memiliki rambut kemaluan. Tubuh penis memiliki dua sisi permukaan: dorsal (bagian yang tampak dari depan jika penis "istirahat") dan ventral atau uretral (mengarah ke dalam/testis).

Penis terbagi menjadi 3 ruangan, 2 ruangan terbesar berada di sebelah atas yang kenal dengan nama Corpora Cavernosa, dan 1 bagian yang lebih kecil berada di bagian bawah yang didalamnya terdapat saluran air seni dan sperma, jaringan ini disebut dengan Corpus Spongisum. Kedua jaringan penis ini (Corpora Cavernosa dan Corpus Spongium) merupakan jaringan penopang ereksi. Ketika penis mengalami ereksi, otak melepas sebuah hormon yang akan memicu darah untuk mengalir ke penis dan memenuhi jaringan penopang ereksi. Pembuluh-pembuluh darah yang berada di Corpora Cavernosa terisi hingga maksimum, membuat penis mengalami ereksi. Corpora Cavernosa sendiri terbentuk oleh sel-sel lapisan tisu, yang berfungsi menyerap darah saat ereksi terjadi.
 
Penis yang sehat akan berfungsi sebagaimana mestinya yaitu sebagai alat pembuangan urine dan alat reproduksi, agar mendapatkan penis yang sehat perlu dilakukan berbagai langkah-langkah yang tepat untuk menghindari berbagai kemungkinan penis tidak bisa berfungsi untuk itu ikuti petunjuk dibawah ini:
  1. Periksa kesehatan penis anda jika terjadi gangguan pada fungsi alat kelamin Anda misalnya ada benjolan, jangan menganggap remeh benjolan yang terjadi segera lakukan tindakan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, periksa, dan yakin bahwa benjolan ini adalah hal yang biasa dan akan segera hilang dalam waktu yang tidak lama seperti benjolan karena timbunan lemak-lemak kecil seperti jerawat kering.
  2. Selalu mencuci alat kelamin anda setelah buang air kecil untuk menghidari sisa kotoran ketika kencing.
  3. Ketika mandi bersihkan pangkal kepala penis dibelakang lekukan batang penis, biasanya disana banyak sisa kotoran yang menempel.
  4. Gunakan celana dalam yang nyaman dan mudah menyerap keringat.
  5. Gunakan ramuan untuk merawat alat vital anda dengan produk yang sudah terpercaya.
  6. Cukur rambut disekitar penis agar tidak menjadi sarang kotoran yang menyebabkan bau keringat dan menimbulkan daki.
  7. Jangan melakukan teraphy menggunakan cara instant dengan menggunakan layanan pembesar penis yang tidak terpercaya.
  8. Jangan memasukan alat vital Anda ketempat yang kotor atau menggunakan peralatan yang membahayakan.
  9. Jangan melakukan hubungan seks secara bergantian lebih dari satu pasangan.
Pada pertumbuhan normal, penis dan kantung pelir mulai mengalami perkembangan pada saat pubertas (akil baligh dalam istilah keagamaan Islam). Hormon testosteron berperan dalam perkembangan ini. Proses inilah yang akan menentukan ukuran penis. Berdasarkan pengamatan terhadap ribuan contoh laki-laki berusia 17-18 tahun tidak ditemukan perbedaan rata-rata panjang penis antara usia 17 dan 19 tahun, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa perkembangan penis berhenti pada sekitar usia 17 tahun atau bahkan lebih awal.

Sumber: Dari berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar